TANJUNG REDEB, Harapan Post – Geram dengan pemadaman listrik yang berulang kali terjadi masyarakat Kelurahan Teluk Bayur melakukan Aksi unjuk rasa depan Kantor PLN UPT Tanjung Redeb Jl. S. A Maulana masa berjumlah sebanyak 80 orang, pada pukul 23.00 WITA, Rabu (18/09/2024).
Pemadaman yang terjadi akibat Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang beerada di Kelurahan Sambaliung dan Lati meledak yang mengakibatkan kerusakan parah.
Dalam kericuhan tersebut adapun tuntutan aksi yang disampaikan diantaranya :
Pertama Masyarakat Teluk Bayur meminta jadwal pemadaman listrik yang pasti.
Kedua, Menurunkan Pimpinan PT. PLN Berau.
Ketiga, Meminta Kompensasi atau ganti rugi kepada PLN terkait permasalahan dengan adanya pemadaman listrik dengan jadwal yang tidak jelas.
Adapun tuntutan demo juga meminta Kompensasi atau ganti rugi kepada PLN dengan adanya pemadaman listrik bergilir di wilayah Kabupaten Berau yang dianggap merugikan masyarakat.
Manager PLN UP3 Berau, Rizki Rhamdan Yusup Menjelaskan bahwa pihaknya telah mengupayakan perbaikan dari PLTU yang berada Teluk Bayur, Lati dan Sambaliung secara maksimal agar tidak ada lagi terjadi pemadaman listrik.
“Upaya kami dari pagi hingga siang sudah kami upayakan dari pembangkit PLTU Teluk Bayur, PLTU Lati, dan PLTD Sambaliung itu bisa maksimal sehingga tidak ada lagi pemadaman malam ini,” ujarnya Rizki.
Rizki menjelaskan dari hasil koordinasi dengan pihaknya pemadaman yang terjadi akibat pohon tumbang yang menimpa kabel listrik Jl. Pulau Kakaban yang merupakan penyuplai listrik ke PLTU Teluk Bayur.
“Alhamdulillah dari hasil koordinasi dan skema yang kami dapat semua aman, namun saat mendekati magrib tadi ada hujan lebat disertai angin dan ada beberapa lokasi yang tidak sempat kami atasi seperti di jln. pulau kakaban ada pohon tumbang dan juga kampung samburakat merupakan suplai kelistrikan dari PLTU Teluk Bayur terdapat kabel putus di Samburakat akibat hujan disertai angin,” ungkapnya
Ia juga menuturkan lamanya perbaikan kelistrikan yang terjadi karena harus menulusuri titik gangguan juga hujan lebat yang terjadi menambah lamanya perbaikan.
“Perbaikan kenapa lama karena kami menelusuri terlebih dahulu untuk mencari titik gangguan dan ditemukan kabel putus yang memerlukan waktu agak lama karna situasi dan kondisi yang malam dan hujan,” imbuhnya.
Pada sekitar pukul jam 22.00 Wita Kelistrikan wilayah teluk bayur hingga samburakat telah kembali normal (menyala).
Pada pukul 00.20 wita massa aksi membubarkan diri dan kembali ke teluk Bayur.
(Irfan/Rdk)