BERAU, HARAPANPOST.COM – Keberadaan Koperasi Merah Putih di Kabupaten Berau mendapat dukungan dari Anggota Komisi II DPRD Berau, Agus Uriansyah.
Namun meskipun mendukung, ia meminta agar pengelolaan koperasi dilakukan secara akuntabel dan tidak menimbulkan tumpang tindih dengan program bantuan desa yang sudah berjalan.
Ia mengungkapkan bahwa kehadiran koperasi tersebut sebagai bagian dari program pemerintah. Namun, ia mengingatkan bahwa pengelolaan koperasi harus dilakukan secara hati-hati karena berkaitan langsung dengan dana publik.
“Ini menyangkut uang rakyat yang harus dikembalikan manfaatnya kepada rakyat. Maka dari itu sistem manajemen dan pertanggungjawabannya harus transparan,” ujarnya, Senin (16/06/2025).
Ia menekankan pentingnya koperasi hadir sebagai solusi yang konkret bagi masyarakat, bukan sekadar proyek formalitas. Sebab, di tingkat desa atau kampung, saat ini sudah ada sejumlah program bantuan dari pemerintah seperti Dana Kampung, BUMK, dan inisiatif lainnya.
“Jangan sampai ada tumpang tindih antara koperasi ini dengan program-program yang sudah ada. Harus ada kehati-hatian dalam menata struktur dan manajemennya,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan risiko hukum apabila dalam pelaksanaan koperasi terdapat penyimpangan dana atau penyalahgunaan wewenang. “Kita tentu tidak menginginkan koperasi ini justru menjadi pintu masuk persoalan hukum,” bilangnya.
Agus mengungkapkan bahwa DPRD sendiri hingga kini belum menerima laporan resmi dari pihak koperasi, meskipun beberapa kegiatan disebut sudah dilakukan di sejumlah kecamatan.
“Kami sudah dengar beberapa koperasi mulai terbentuk. Tapi secara resmi, belum ada laporan atau paparan ke DPRD. Kami siap hadir kalau dibutuhkan sebagai fasilitator atau mitra dalam memberi masukan,” tambahnya.
Ketua partai Perindo itu mengatakan bahwa niat awal koperasi ini sebenarnya baik, namun keberhasilan pelaksanaan tetap bergantung pada para pengurus yang diberi amanah. Agus berharap Koperasi Merah Putih benar-benar memberikan ruang ekonomi baru bagi masyarakat Berau, terutama di kampung-kampung dan wilayah terpencil
“Kalau dijalankan dengan benar dan niat baik, koperasi ini bisa relevan dan bermanfaat. Tapi kalau tidak hati-hati, justru bisa menimbulkan masalah,” harapnya. (Irfan/Rdk/Adv).