BERAU, HARAPANPOST.COM – Puluhan pekerja pasir dan koral di Kabupaten Berau mendatangi Kantor Bupati Berau pada Senin (02/06/2025), menyampaikan keluhan terkait terhentinya aktivitas penambangan akibat tidak adanya izin galian C.
Mereka mengaku sudah dua pekan tidak bisa beroperasi karena mayoritas penambang belum memiliki dokumen resmi berupa izin galian C. Para pekerja meminta Pemkab Berau turun tangan membantu pengurusan perizinan yang dinilai rumit dan memakan biaya besar.
“Tadi sudah ketemu bupati, beliau janji akan membahasnya dengan Forkopimda terkait solusi yang akan diambil,” ujar Ketua Asosiasi Pekerja Pasir dan Koral Kabupaten Berau, Fery Hayadi.
Fery menyebut, selama ini banyak penambang hanya bermodal badan usaha tanpa disertai kelengkapan dokumen resmi. Hal ini membuat aktivitas produksi menjadi rentan terhadap penindakan dan menimbulkan keresahan di kalangan pelaku usaha.
Ia berharap Pemkab dapat memfasilitasi proses perizinan ke pemerintah pusat, agar aktivitas ekonomi masyarakat tidak lumpuh berkepanjangan.
“Kami tidak mau melanggar aturan. Tapi kalau pengurusan izinnya terlalu lama dan mahal, kami kesulitan. Kalau izin ada, kami juga bisa bayar pajak untuk daerah,” katanya.
Kelangkaan material pasir dikhawatirkan juga akan berdampak pada keterlambatan proyek-proyek pembangunan yang membutuhkan pasokan material dari sektor ini.
Menanggapi aduan tersebut, Bupati Berau, Sri Juniarsih menyampaikan bahwa pemerintah daerah akan segera berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk unsur Forkopimda, guna mencari solusi atas persoalan ini.
“Nanti akan kami bahas dengan unsur Forkopimda, solusi apa yang akan diambil. Dalam waktu dekat dibahas,” kata Sri di hadapan para pekerja. (Irfan/Rdk).
Aktivitas Tambang Pasir di Berau Terhenti Akibat Terkendala Izin Galian C Pekerja Minta Pemkab Berau Fasilitasi
