TANJUNG REDEB, HARAPANPOST.COM – Penataan Penerangan Jalan Umum (PJU) di Tanjung Redeb menuai kritik dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Berau. Banyaknya tiang lampu yang terpasang secara tumpang tindih dinilai tidak hanya merusak estetika kota, tetapi juga menunjukkan lemahnya perencanaan teknis dari pihak terkait.
Ketua DPRD Berau, Dedy Okto Nooryanto, menilai kondisi PJU saat ini tidak efisien dan cenderung memboroskan anggaran. Ia menemukan sejumlah titik di mana terdapat dua tiang lampu berdiri berdempetan, dengan tinggi yang tidak proporsional terhadap lebar jalan.
“Bayangkan, tiangnya sampai 11 meter, padahal lebar jalannya hanya delapan meter. Di bawahnya lagi ada tiang lain. Ini jelas tumpang tindih dan mubazir,” ujar politisi yang akrab disapa Dedet itu.
Ia mengingatkan agar setiap pembangunan jalan tidak serta-merta diikuti dengan pemasangan PJU tanpa kajian mendalam. Tanpa pemetaan kebutuhan yang jelas, menurutnya, justru bisa menjadi beban anggaran dan tidak memberi manfaat maksimal bagi masyarakat.
Dedet menekankan perlunya evaluasi total terhadap sistem PJU yang ada. Ia mendorong dinas terkait untuk melakukan penataan ulang secara menyeluruh, mulai dari pemetaan kebutuhan cahaya, pemilihan material, hingga standar jarak dan ketinggian tiang lampu.
“Kalau direncanakan sejak awal dan tepat sasaran, PJU bukan hanya fungsional, tapi juga bisa memperindah kota. Ini yang perlu dibenahi,” tegasnya.
DPRD berharap pembenahan ini bisa segera dilakukan demi menciptakan ruang kota yang nyaman, aman, dan tertata secara estetis. (Adv)
DPRD Soroti Penataan PJU Tanjung Redeb: Tumpang Tindih dan Tak Efisien
