HARAPANPOST.COM – Sebuah terobosan besar tengah dipersiapkan pemerintahan Presiden terpilih, Prabowo Subianto untuk membangkitkan ekonomi rakyat kecil.
Rencana ambisiusnya adalah pemutihan utang bagi 6 juta pelaku usaha mikro, petani, dan nelayan segera direalisasikan melalui sebuah Peraturan Presiden (Perpres) kontroversial.
Dikutip dari sumber berita tirto.id, penghapusan utang hanya akan diberikan bagi UMKM, Petani, dan Nelayan yang betul-betul tidak mampu dan merugi karena dampak pandemi Covid-19.
Dalam rencana ini, pemerintah tidak sekadar menghapus utang, melainkan membuka kembali akses kredit bagi mereka yang selama ini terjerembab dalam jeratan catatan kredit buruk.
Sebelumnya CEO Arsari Group, Hashim Djojohadikusumo, yang dekat dengan lingkaran kekuasaan, mengungkap bahwa utang-utang lama sejak krisis moneter 1998 hingga 2008 akan dibersihkan total.
“Ini bukan sekadar pengampunan, tapi pemulihan martabat ekonomi rakyat kecil,” tegas Hashim.
Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, menegaskan bahwa proses ini tidak asal hapus. Setiap kasus akan dikaji secara mendalam.
“Kami tidak main-main. Hanya mereka yang benar-benar terdampak yang akan mendapatkan keringanan,” tegasnya.
Langkah radikal ini mendapat dukungan dari legislatif. Mukhamad Misbakhun dari Komisi XI DPR akan melakukan pengawasan ketat.
“Kami akan memastikan proses ini transparan dan tepat sasaran,” ujarnya.
Menariknya, skema ini bukan sekadar solusi keuangan, melainkan strategi besar untuk membangkitkan ekonomi fundamental.
Dengan menghapus “dosa-dosa” kredit masa lalu, pemerintah berharap menciptakan gelombang baru semangat ekonomi dari level paling bawah.Pengamat ekonomi menilai ini sebagai langkah berani yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
“Ini bukan sekadar kebijakan, tapi revolusi mindset dalam pendekatan ekonomi kerakyatan,” komentar salah seorang akademisi.
Proses penerbitan Perpres sudah di ambang pintu. Dalam minggu-minggu mendatang, 6 juta pelaku usaha berpotensi mendapatkan “tiket emas” pembebasan utang yang selama ini membebani mereka.
Penutup artikel ini menyimpulkan: Pemerintahan Prabowo tampaknya bersiap menulis ulang narasi ekonomi Indonesia, dengan fokus utama pada pemberdayaan ekonomi rakyat kecil. (*)