BERAU, HARAPANPOST.COM – Ketua Komisi II DPRD Berau, Rudi P Mangungsong menanggapi serius Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres RI) terkait pembentukan Koperasi Merah Putih di setiap desa atau kampung.
Ia menilai program ini relevan sebagai langkah memperkuat ekonomi kerakyatan di tingkat kampung. Namun, di samping itu ia juga mengingatkan agar koperasi tidak dijadikan alat kepentingan politik.
“Kita tidak ingin nanti koperasi dijadikan alat. Misalnya, anggota koperasi diwajibkan mendukung kelompok politik atau partai tertentu. Jangan sampai koperasi diseret ke sana. Ini harus tetap netral dan fokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat kampung,” tegasnya.
Rudi menyampaikan bahwa koperasi merupakan penyangga utama perekonomian rakyat, sehingga pengurus koperasi di kampung-kampung harus dipilih secara selektif, berdasarkan kapasitas dan pemahaman mereka terhadap pengelolaan koperasi.
“Pengurus yang terpilih harus punya pengetahuan soal koperasi. Jangan hanya bentuk, lalu ditinggal begitu saja. Perlu pendampingan serius dari Dinas Rindakop agar koperasi ini benar-benar berjalan dan berkembang,” ujarnya, Selasa (17/06/2025).
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara koperasi dan Badan Usaha Milik Kampung atau Desa (BUMK/BUMDes), agar tidak terjadi tumpang tindih dalam mengelola usaha.
“Jangan sampai malah berebut ladang usaha. Jika BUMDes sudah punya usaha tertentu, koperasi bisa ambil bidang lain. Ini harus dikelola agar tidak saling bentrok,” jelasnya.
Rudi mengatakan bahwa hingga kini DPRD Berau belum mendapat laporan resmi terkait beroprasinya “Koperasi Merah Putih”, akan tetapi ia mengaku sudah mendapat informasi bahwa beberapa koperasi telah terbentuk di kampung-kampung.
Rudi pun berharap Pemerintah Kabupaten Berau, melalui dinas terkait, bisa segera memetakan potensi usaha yang cocok dikembangkan koperasi, sehingga koperasi Merah Putih bisa benar-benar menjadi kekuatan ekonomi baru di desa.
“Saya percaya semangat ini untuk penguatan ekonomi desa. Tinggal teknis pelaksanaannya yang harus dikawal bersama,” pungkasnya. (Irfan/Rdk/Adv).