TANJUNG REDEB, HARAPANPOST.COM – Pemerintah resmi menghapuskan sistem zonasi sekolah untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di tahun 2025 dan menggantinya dengan sistem Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB).
Menyoroti hal ini, Anggota DPRD Berau, Feri Kombong menyimpulkan penghapusan sistem zonasi akan kembali memunculkan kembali yang namanya “sekolah favorit” yang akan mempengaruhi kualitas pendidikan di Kabupaten Berau.
“Nantinya juga sekolah-sekolah akan memilih murid yang nilainya tinggi,” ujarnya.
Feri juga mengatakan dari penghapusan sistem zonasi ini akan memunculkan efek negatif. Ia mengungkapkan juga ada beberapa aspek yang perlu dibenahi diantaranya :
- ketimpangan kualitas dan persebaran murid
- Belum meratanya penerapan standar pelayanan pendidikan
- Belum optimalnya pemetaan sebaran, daya tampung, dan calon peserta didik
“Mungkin dari penghapusan zonasi ini para murid akan diterima di sekolah yang jauh dari domisili mereka,” bebernya
Ia mengatakan bahwa lebih setuju dengan penerapan sistem zonasi, dikarenakan dekat dengan domisili dan memudahkan akses siswa sekolah.
“Selain itu juga tidak akan ada namanya ketimpangan antar sekolah-sekolah,” sambungnya.
Feri berharap pemerintah bisa mengambil langkah konkret untuk mengantisipasi efek negatif dari kebijakan ini agar tidak menimbulkan efek domino. (Irfan/Rdk/Adv).
