TANJUNG REDEB, HARAPANPOST.COM – Lonjakan harga lombok yang semakin tidak terkendali mendapat perhatian serius dari anggota DPRD Berau, Sri Kumala Sari. Ia menyoroti kenaikan harga yang begitu cepat, bahkan dalam hitungan jam, yang membuat masyarakat kesulitan mendapatkan komoditas ini dengan harga terjangkau.
“Kenaikan harga ini dipicu oleh permintaan yang tinggi, ditambah kondisi cuaca yang tidak mendukung. Banyak tanaman yang rusak, sementara pasokan dari luar daerah seperti Surabaya dan Sulawesi juga berkurang,” ujarnya, Senin (11/03/2025)
Sri Kumala Sari mengaku prihatin setelah mendengar keluhan warga yang harus membayar Rp5 ribu hanya untuk mendapatkan tujuh biji lombok. Ia pun terkejut dengan kenaikan harga yang begitu drastis, dari Rp100 ribu per kilogram menjadi Rp180 ribu hingga Rp200 ribu dalam waktu singkat.
Sebagai langkah antisipasi, ia melihat kondisi ini sebagai peluang bagi masyarakat untuk mulai membudidayakan lombok secara mandiri.
“Ini bisa jadi kesempatan bagi warga untuk menanam sendiri, mengurangi ketergantungan pada pasokan luar, sekaligus membuka peluang usaha,” tambahnya.
Sri berharap menjelang Lebaran nanti, harga lombok dan komoditas sayur lainnya bisa kembali stabil, sehingga masyarakat tidak terbebani dengan harga kebutuhan pokok yang melambung tinggi. (Nur/Adv)
