TANJUNG REDEB, HARAPANPOST.COM – Tingginya curah hujan yang menyebabkan banjir di sekitar Bandara Kalimarau kembali menjadi perhatian. Anggota DPRD Berau, Rudi Parasian Mangunsong, menegaskan bahwa persoalan ini harus segera ditangani karena dapat mengganggu operasional bandara dan berdampak pada aktivitas ekonomi daerah.
Menurut Rudi, langkah awal yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi penyebab utama banjir tersebut.
“Apakah ini akibat drainase yang tersumbat, kapasitas saluran air yang sudah tidak memadai, atau faktor lain seperti berkurangnya daya resap tanah akibat alih fungsi lahan?” ujarnya.
Ia mencurigai bahwa semakin maraknya pembukaan lahan untuk pertambangan dan perumahan bisa menjadi salah satu pemicu utama berkurangnya resapan air di wilayah tersebut.
Jika banjir dibiarkan dan merambat hingga ke landasan pacu atau terminal, Rudi mengingatkan bahwa risiko keselamatan penerbangan bisa meningkat. Oleh karena itu, ia mendesak pemerintah daerah untuk segera melakukan kajian komprehensif terkait permasalahan ini.
Kajian tersebut harus mencakup berbagai opsi solusi, mulai dari peningkatan kapasitas saluran air, perbaikan sistem drainase, hingga evaluasi terhadap dampak eksploitasi lahan di kawasan sekitar bandara.
Selain itu, Rudi menegaskan pentingnya perencanaan pembangunan yang lebih matang dengan memperhitungkan faktor lingkungan. Ia menilai bahwa solusi jangka panjang tidak hanya sebatas pembangunan drainase baru, tetapi juga harus mempertimbangkan aspek keberlanjutan agar masalah serupa tidak terus berulang di masa depan.
“Harus ada strategi yang menyeluruh, tidak hanya sekadar membuat saluran air lebih besar, tapi juga bagaimana menjaga keseimbangan lingkungan agar risiko banjir bisa diminimalisir,” pungkasnya.
DPRD Berau berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah konkret untuk mencegah potensi gangguan di salah satu objek vital daerah tersebut. (Adv)