TANJUNG REDEB, HARAPANPOST.COM – Pada Selasa 11 Februari 2025 kemarin Pulau Maratua dilanda Hujan lebat disertai angin kencang. Peristiwa ini mengakibatkan beberapa fasilitas dan rumah-rumah warga porak poranda.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Ade Heryadi menjelaskan hujan lebat yang disertai angin kencang ini akibat dari pembentukan awan kumulonimbus.
“ini terjadi akibat pembentukan matangnya awan kumulonimbus,” ujar Ade Heryadi Via telepon dengan wartawan Harapanpost.com.
Ia menambahkan timnya memonitor sempat beberapa kali terjadi pembentukan awan kumulonimbus yang tumbuh dan melewati Pulau Maratua. Awan pertama muncul pada Pukul 22.30 dari barat daya yang kemudian melawati hingga berkembang di atas Pulau Maratua. Dilanjutkan, pada pukul 03.20, 04.20 serta 05.40 Wita yang tumbuh dari arah tenggara Pulau Maratua.
“Semua awan yang tumbuh di jam-jam tersebut berkembang atau melewati Pulau Maratua,” ungkapnya.
Berdasarkan analisis dinamika atmosfer diperkirakan cuaca di Berau dalam tiga hari kedepan masih akan berpotensi hujan dengan intensitas mulai dari ringan sampai dengan lebat. Hal ini berkaitan dengan kondisi dinamika atmosfer saat ini masih yang berada pada periode lamina lemah.
“Dari analisis yang kami lakukan kemungkinan dalam tiga hari kedepan Berau akan berpotensi hujan mulai dari intensitas ringan sampai lebat,” katanya.
Disisi lain, Camat Maratua, Ariyanto menuturkan sejumlah fasilitas pun terdampak akibat bencana alam tersebut. Baik bangunan rumah warga, sekolah maupun kantor kecamatan yang berada di sana.
Kemudian, angin yang sangat kencang disertai badai mengakibatkan kerusakan kantor kecamatan dan rumah penduduk. Pada saat peristiwa itu, Ariyanto bersama staf-nya bergegas mengamankan arsip yang dianggap penting agar tidak rusak.
“Bangunan fisik kantor, atap dan plafon rusak. Termasuk barang lainnya seperti komputer, lemari dan berkas. Namun berkas arsip sebagian sudah kami amankan,” bebernya kepada wartawan Harapanpost.com via telepon, Rabu (12/2/2025). (Fan/Rdk).