banner 1024x768
BerauBeritaEkonomi

Realisasi PAD Berau Tahun 2024 Penuhi Target

×

Realisasi PAD Berau Tahun 2024 Penuhi Target

Sebarkan artikel ini

BERAU, HARAPANPOST.COM – Pada tahun 2024, Kabupaten Berau mencatat Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp337 miliar, berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Berau.

Secara rinci, kontribusi pajak daerah di tahun 2024 awalnya ditargetkan Rp93 miliar, namun yang terealisasi hanya Rp90 miliar atau 96,26 persen. Sementara itu, retribusi daerah melebihi target, dari Rp110 miliar menjadi Rp113 miliar, atau 100,2 persen.

Kepala Bapenda Kabupaten Berau, Djupiansyah Ganie, menyebut capaian realisasi PAD tahun 2024 telah memenuhi target. Jumlah tersebut melebihi target yang direncanakan, yakni sebesar Rp303 miliar.

“Namun, beberapa bidang dan sektor seperti retribusi pajak dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan belum sepenuhnya memenuhi target,” ujar Djupiansyah, Minggu (19/01/2025).

Ia mengungkapkan bahwa hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan terealisasi sebesar Rp18 miliar dari target Rp19 miliar, atau sekitar 94 persen.

Sementara itu, untuk lain-lain PAD yang sah, capaiannya jauh melebihi target, yakni sebesar Rp115 miliar dari Rp80 miliar.

“Secara umum, dari tahun ke tahun, sejak 2022, 2023, dan 2024, capaian PAD selalu terpenuhi sesuai target yang telah ditetapkan,” tambahnya.

Menurutnya, capaian tersebut sangat penting agar program pembangunan yang mengandalkan PAD dapat diwujudkan.

“Target itu kita susun untuk membiayai pembangunan. Setiap pendapatan sudah dibagi dan didistribusikan untuk belanja daerah. Jika tidak tercapai, maka akan berpengaruh terhadap pendanaan kita,” tuturnya.

Djupiansyah menjelaskan bahwa pendapatan dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan bersumber dari bagian laba penyertaan modal perusahaan daerah (Perusda). Dari target Rp19,6 miliar, yang berhasil terealisasi sekitar Rp18,5 miliar atau 94,48 persen.

“Angka tersebut masing-masing berasal dari PT Hutan Sanggam Labanan Lestari sebesar Rp28 juta, Bank Kaltimtara Rp14,9 miliar, Perumda Batiwakkal Rp1,4 miliar, dan PT Indo Pusaka Berau Rp2,3 miliar,” jelasnya.

Djupiansyah menegaskan bahwa secara menyeluruh, capaian PAD telah melampaui 100 persen, sehingga kekurangan pada beberapa sektor dapat ditutupi dari sumber PAD lainnya.

“Sementara itu, sejumlah sektor yang gagal memenuhi target di tahun 2024 akan dievaluasi secara mendalam. Ini bertujuan agar kegagalan tersebut dapat diantisipasi pada tahun berikutnya,” tandasnya. (Irfan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *