TANJUNG REDEB, HARAPANPOST.COM – Sistem penghargaan bagi atlet berprestasi di Kabupaten Berau kembali disorot.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Berau sekaligus Ketua Harian KONI Berau, Arman Nofriansyah, mendesak Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Berau untuk mengevaluasi sistem pemberian bonus bagi atlet yang berhasil meraih medali di tingkat nasional dan internasional.
Sepanjang tahun 2024, penyaluran bonus tersebut terhambat.
“Sistem bonus atlet di Berau perlu evaluasi menyeluruh. Sebelumnya, peraih medali emas bisa mendapatkan Rp 5 juta, perak Rp 3 juta, dan perunggu Rp 2 juta. Sayangnya, tahun ini bonus tersebut tidak tersalurkan,” ungkap Arman.
Minimnya insentif bagi atlet dikhawatirkan dapat menurunkan semangat bertanding mereka, terutama menjelang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) mendatang.
KONI Berau mencatat penurunan signifikan dalam pemberian bonus, bahkan untuk ajang berskala provinsi.
Namun, KONI Berau memberikan sinyal positif dengan menyatakan telah mengalokasikan anggaran khusus untuk bonus atlet pada tahun 2025.
“Kami telah menganggarkan dana insentif dalam ABT (Anggaran Belanja Tambahan) tahun depan. Ini adalah bentuk komitmen pemerintah daerah dalam mendukung prestasi olahraga Berau,” ujar perwakilan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora).
Arman Nofriansyah menambahkan bahwa pemberian bonus bukan hanya bentuk apresiasi, tetapi juga investasi untuk masa depan olahraga Berau.
“Atlet adalah aset daerah. Memberikan penghargaan yang layak adalah kewajiban kita bersama untuk memastikan regenerasi atlet tetap berjalan,” tegasnya.
DPRD Berau berharap Dispora lebih responsif dalam memenuhi kebutuhan para atlet, pelatih, dan manajer tim. Hal ini penting untuk menjaga dan meningkatkan prestasi olahraga Berau di masa mendatang.(Irfan/Rdk)
