banner 1024x768
Politik

Debat Terakhir Pilkada Berau: MP-AW Ungkap Gagasan soal Ekonomi, Lingkungan, dan Infrastruktur hingga Pariwisata

×

Debat Terakhir Pilkada Berau: MP-AW Ungkap Gagasan soal Ekonomi, Lingkungan, dan Infrastruktur hingga Pariwisata

Sebarkan artikel ini

TANJUNG REDEB, HARAPANPOST.COM – Debat publik terakhir untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Berau, Kalimantan Timur digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Berau pada Sabtu (16/11/2024).

Kegiatan yang dilaksanakan di Jakarta ini diikuti oleh kedua pasangan calon (Paslon) yang memperebutkan posisi Bupati dan Wakil Bupati Berau.

Debat ini juga disiarkan langsung melalui kanal YouTube KPU Berau dan Kompas TV untuk bisa disaksikan masyarakat Bumi Batiwakkal.

Dalam debat ini, Paslon Madri Pani – Agus Wahyudi (MP-AW) dan Sri Juniarsih Mas – Gamalis (Sragam) bertarung ide untuk memikat hati masyarakat Berau.

Tiga tema utama yang diangkat adalah persoalan lingkungan, ekonomi, dan infrastruktur, yang menjadi fokus pembahasan kedua Paslon.

Sesi pertama dimulai dengan pemaparan visi dan misi dari masing-masing Paslon.

Pada sesi kedua, pertanyaan dari panelis untuk Paslon MP-AW terkait upaya peningkatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan ekonomi kreatif yang kini memiliki sekitar 14 ribu pelaku di Berau.

Madri Pani, calon bupati nomor urut 1, menjelaskan bahwa pihaknya berkomitmen memberikan bantuan permodalan kepada pelaku UMKM.

Langkah ini, menurut mantan ketua DPRD Berau itu, penting untuk menjaga keberlangsungan dan produktivitas usaha-usaha kecil di Berau.

“Kami akan menyediakan informasi terpadu dan layanan konsultasi gratis bagi UMKM. Selain itu, akan kami ciptakan aplikasi ‘Berau Kita’ untuk membantu pelaku usaha lokal dalam mengembangkan bisnisnya,” Katanya dengan penuh keyakinan.

Madri juga mengangkat isu pariwisata di Kabupaten Berau.

Ia menyoroti banyaknya wisatawan yang memilih menggunakan transportasi dari luar daerah ketimbang dari Berau.

Menurutnya, hal ini perlu diatasi dengan kebijakan yang lebih mendukung pelaku usaha transportasi lokal.

“Diperlukan sistem satu pintu agar semua pihak terakomodasi dan wisatawan dari luar lebih tertarik menggunakan layanan lokal,” lanjut Madri.

Di sisi lain, calon wakil bupati nomor urut 1, Agus Wahyudi, menyoroti persoalan infrastruktur, terutama di wilayah terpencil.

Ia menegaskan komitmennya untuk memperhatikan infrastruktur air dan listrik di daerah-daerah yang hingga kini masih belum tersentuh.

“Kami tak hanya berfokus pada pembangunan jalan, tapi juga akan mengupayakan agar seluruh wilayah memiliki akses air bersih dan listrik,” tegas Agus.

Ia menambahkan bahwa meskipun listrik adalah kewenangan pusat, Paslon nomor urut 1 akan tetap berusaha membangun jaringan listrik berbasis desa.

Salah satu solusi yang ditawarkan adalah pembangunan listrik tenaga surya di wilayah yang belum dijangkau oleh PLN.

Menurut Agus, terdapat 25 wilayah terpencil di Berau yang belum terjangkau aliran listrik dan air.

Jika terpilih, pihaknya akan memperjuangkan agar daerah-daerah ini mendapatkan akses tersebut melalui berbagai sumber energi alternatif.

Selain itu, Agus menyinggung soal pendapatan daerah dari sektor pariwisata. Menurutnya, pendapatan asli daerah (PAD) dari pariwisata belum terlihat maksimal.

Selama ini, pendapatan hanya diperoleh dari bisnis pendukung seperti restoran di area wisata.

“Saya tidak melihat adanya pendapatan langsung dari sektor pariwisata,” kata Agus, menunjukkan perlunya perbaikan tata kelola pariwisata di Berau.

Debat publik terakhir ini diakhiri dengan pernyataan penutup dari kedua Paslon. Paslon MP-AW menegaskan komitmennya untuk melakukan pembangunan yang merata di perkampungan dan perkotaan, mengangkat kesejahteraan masyarakat Berau di segala lini. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *