JAKARTA, HARAPANPOST.COM – Kegiatan debat kandidat calon bupati dan wakil bupati yang digelar KPU Berau berlangsung pada Sabtu (16/11/2024) malam dengan mengusung tema “Ekonomi, Infrastruktur, dan Lingkungan.”
Dalam debat terakhir tersebut menghadirkan berbagai pandangan dari para calon terkait pembangunan Berau ke depan.
Calon Wakil Bupati Berau, Agus Wahyudi, yang mendampingi calon Bupati Madri Pani, memberikan penjelasan mengenai visi dan misi mereka dalam membangun infrastruktur yang berkeadilan selama lima tahun mendatang.
Agus menekankan pentingnya penyediaan infrastruktur yang merata di seluruh wilayah Berau, khususnya bagi masyarakat pedesaan.
Menurut mantan Plt Sekda Berau itu, salah satu program utama yang akan diusung adalah pembangunan infrastruktur dasar yang mencakup berbagai aspek penting, tidak hanya terbatas pada pembangunan jalan dan jembatan.
Ia menilai, banyak infrastruktur esensial yang belum dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.
“Ya, itu kami tekankan sekali. Jangan sampai infrastruktur kita hanya terfokus pada pembangunan jalan atau jembatan saja,” ujar Agus.
Agus menyebutkan, salah satu infrastruktur dasar yang menjadi prioritas adalah penyediaan air bersih dan listrik, terutama bagi masyarakat pedesaan yang hingga kini belum menikmati fasilitas tersebut.
Ia menjelaskan bahwa masih ada 25 desa di Kabupaten Berau yang belum tersentuh oleh layanan air bersih dan listrik.
Menurut Agus, masalah ini perlu perhatian khusus, meskipun penyediaan listrik sejatinya adalah kewenangan pemerintah pusat.
“Banyak yang bilang listrik itu kewenangan pusat, tetapi untuk desa yang 25 ini mungkin tidak akan pernah tersambung jaringan, karena berada di dalam kawasan hutan yang sulit dijangkau,” katanya.
Agus menekankan, masyarakat di desa-desa ini tetap harus mendapatkan perhatian pemerintah, meskipun lokasinya terpencil.
Ia berjanji akan mencari solusi untuk mengatasi kendala infrastruktur di wilayah-wilayah tersebut jika dipercaya memimpin Berau.
“Saya dan Pak Madri berkomitmen, jika kami terpilih, akan ada program pembangunan listrik pedesaan. Kami akan memastikan desa-desa ini mendapatkan akses listrik,” lanjutnya.
Selain listrik, Agus juga menyoroti persoalan akses air bersih yang menjadi kebutuhan mendasar bagi masyarakat.
Ia mengatakan, di musim kemarau, masyarakat di desa-desa ini kesulitan mendapatkan air bersih karena sumber air yang terbatas.
Menurut Agus, saat musim hujan pun, akses air bersih semakin sulit karena kualitas air yang kurang baik.
Hal ini, kata Agus, menambah tantangan bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Ia menyampaikan, jika diberikan kesempatan memimpin, pihaknya akan memastikan pembangunan akses air bersih bagi desa-desa yang selama ini kesulitan.
“Kebutuhan air bersih ini akan kami prioritaskan, agar masyarakat di desa-desa tersebut bisa merasakan hidup yang lebih layak,” pungkasnya. (*)