TANJUNG REDEB, HARAPANPOST.COM – Anggota DPRD Kabupaten Berau terpilih, Sujarwo Arif Widodo menyoroti pentingnya keseimbangan antara kualitas tenaga kerja dan profit perusahaan di Berau.
Menurutnya, perusahaan saat ini tidak hanya fokus pada keuntungan, tetapi juga mempertimbangkan aspek sosial dan kualitas tenaga kerja.
“Perusahaan tentu ingin mendapatkan keuntungan, tapi mereka juga tidak mau memiliki tenaga kerja yang kualitasnya tidak sesuai dengan produktivitas perusahaan,” ujarnya saat ditemui, Selasa (29/10/2024).
Sujarwo mengungkapkan untuk harus membangun Balai Latihan Kerja (BLK) dengan standar yang sesuai kebutuhan perusahaan.
“Harus ada komunikasi antara pemerintah dengan perusahaan. Apa yang mereka butuhkan, kita siapkan perangkatnya,” jelasnya.
Hal ini untuk mendukung Peraturan Daerah (Perda) tahun 2018 tentang serapan tenaga kerja lokal 80 persen. Selama ini, kata Sujarwo, perusahaan sering berdalih memiliki standar SOP yang ketat sehingga sulit menyerap tenaga kerja lokal.
“Mereka mensyaratkan kemampuan minimal di bidang tertentu yang belum kita miliki. Ada wacana untuk memberikan pelatihan ke luar daerah Berau, tapi semua harus menyesuaikan kemampuan anggaran,” tambahnya.
Terkait implementasi program ini, Sujarwo menekankan pentingnya perencanaan yang matang melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
“Kalau memang ada niatan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja, harus dimulai dari Renstra OPD, khususnya Disnaker,” tegasnya.
Ia menambahkan perlu ada kejelasan tahapan program dalam lima tahun ke depan, mulai dari pembangunan BLK hingga konsep pelatihan.
“Apakah kita akan mendatangkan tenaga pelatih dari luar, atau justru mengirim peserta pelatihan ke luar daerah? Semua harus terukur capaiannya,” urainya.(Irfan/Rdk/Adv)
